Our fundamental belief in our profession as People Management consultants and practitioners is our faith in the power of People.
CONTINUE READINGOur fundamental belief in our profession as People Management consultants and practitioners is our faith in the power of People.
CONTINUE READINGOur fundamental belief in our profession as People Management consultants and practitioners is our faith in the power of People.
CONTINUE READINGOur fundamental belief in our profession as People Management consultants and practitioners is our faith in the power of People.
CONTINUE READINGIt is the people inside ... Who execute your strategy and create value for your business That differentiate your company from the rest
ReadingWarta Ekonomi
Ihsan - Ekonomi Bisnis
Cina adalah salah satu investor terbesar di kawasan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dengan investasi lebih dari US$5 miliar pada 2011. Sinyal positif itulah yang ditangkap sebagai opportunity for the better future oleh SRW & Co., konsultan regional people management, Cheung Kong Graduate School of Business (CKGSB), Beijing, Cina, dan Pembangunan Sumber Manusia Berhad (Kementerian Sumber Manusia), Malaysia, melalui ASEAN Global Leadership Program (AGLP)-Cina yang tidak lain menjadi media kolaborasi posisi strategis ASEAN dengan kekuatan ekonomi Cina.
Salah satu upaya untuk memperkuat hubungan itu adalah melalui sharing knowledge dan interaksi akademisi CKGSB dengan jaringan alumni AGLP Cambridge University, Inggris, dan para peserta AGLP-Cina pada 22-26 Oktober nanti. AGLP-Cina yang diselenggarakan oleh CKGSB itu merupakan program serupa dengan AGLP Cambridge yang telah digelar sejak 2009.
Bagaimana optimisme para pengelola sekolah bisnis milik taipan Hong Kong Li Ka-shing itu melihat masa depan ASEAN-Cina? Berikut penuturan Zhou Li, Asisten Dekan CKGSB, dalam wawancara khusus dengan Nurcholish MA Basyari dan Fekum Ariesbowo W. dari Warta Ekonomi.
Bagaimana Anda melihat Indonesia sebagai emerging market saat ini?
Indonesia bukan sesuatu yang baru bagi saya. Saat ini rasanya sudah cukup banyak perubahan di sini dan itu terjadi karena Indonesia memang negara yang memiliki banyak potensi. Jika mengacu kepada proyeksi Pak Cyrillus Harinowo (Komisaris Independen Bank BCA) bahwa Indonesia akan masuk pada era ekonomi US$1 triliun dalam waktu dekat, saya rasa itu benar adanya. Ketika berhasil menembus GDP US$3.000, itu artinya Indonesia telah menginjakkan langkah yang benar dan penting untuk tumbuh berakselerasi di masa depan.
Seberapa serius Cina menjadikan Indonesia sebagai mata rantai penting ekonomi global?
Saya tidak yakin hanya ada satu cara bagi Cina dan Indonesia untuk membangun ekonomi gobal. Kita harus sama-sama membangun fondasi kuat bersama karena pada tahap awal ini masih banyak orang Cina belum paham sepenuhnya tentang Indonesia.
Indonesia adalah negara dengan potensi pasar yang luar biasa, termasuk penyedia segala sumber daya alamnya. Oleh karena itu, masing-masing kita harus sama-sama memiliki pandangan yang sejalan tentang ekonomi global sehingga mata rantai dan hubungan komplementer ekonomi Cina dan Indonesia dapat berjalan baik.
Banyak sekali pengalaman dari Cina yang mungkin bisa menjadi bahan pembelajaran Indonesia. Negeri kami demikian menonjol pada produksi manufaktur. Walau demikian besar aliran produk yang dihasilkan, tidak mungkin jika seluruh proses dipegang Cina sendiri. Bahkan tidak menutup kemungkinan, pada produk-produk tertentu, Indonesia-lah yang menjadi motor manufacturing.
Hubungan ekonomi kedua negara saat ini adalah hubungan dagang dua arah. Oktober lalu, Indonesia mencatatkan surplus ekspor ke Cina. Itu prestasi tersendiri karena tidak banyak negara mencatat surplus perdagangan dengan Cina.
Anda begitu jeli melihat peluang “bisnis” di jalur pendidikan. Apa pertimbangannya?
Kami percaya kebutuhan pendidikan akan selalu berjalan beriringan dengan aktivitas bisnis. Saat ini momentum yang baik bagi Indonesia dan Cina untuk menjalin kerja sama perdagangan karena masing-masing negara saling membutuhkan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengertian yang mendalam agar kita dapat tumbuh bersama.
Filosofi kami mengatakan bahwa kultur ekonomi yang tumbuh dan berkembang dari suatu negara akan sangat bergantung pada sejauh mana orang-orang yang berada di dalamnya mau belajar dan saling bekerja sama. Tantangan itulah yang kita hadapi dan kami sepenuhnya percaya bahwa itulah jalan masa depan.
Anda ingin menjadikan CKGSB sebagai pusat pendidikan bisnis global. Di sisi lain, pemerintah Cina masih cenderung tertutup dan banyak mendapat sorotan, terutama bidang politik dan hak asasi manusianya.
Itulah mengapa kami (CKGSB) berbeda. Kami sadar bahwa saat ini orang-orang makin banyak ingin tahu dan kami mengajarkan mengapa mereka harus tahu banyak hal, mengapa mereka harus menjadi pemimpin. Jika itu tidak disadari, maka Anda tidak akan maju dari seorang pemimpin dalam lingkup kecil, bukan pemimpin global. Jika itu terjadi, sulit rasanya Anda akan berhubungan dengan CEO-CEO dari Amerika atau Eropa.
Masyarakat bisnis Cina memiliki perhatian yang lebih kepada komunitas bisnis. Di sisi lain, mereka juga membutuhkan hal serupa dari komunitas bisnis di luar Cina. Untuk menghubungkan itu semua, Anda harus memahami nilai-nilai dan sistem global.
Kami tidak hanya mendorong pengusaha Cina sebagai pelaku bisnis global, tetapi juga membangun komunitas pengusaha yang sama di seluruh dunia untuk menjadi pemimpin bisnis global. Mereka semua adalah bagian dari komunitas global dan tidak dapat berdiri sendiri.
Eropa dan Amerika selama ini menjadi kiblat dunia pendidikan. Apakah Anda memanfaatkan momentum krisis ekonomi Eropa dan Amerika untuk tampil menjadi salah satu kiblat baru?
Kami percaya bahwa setiap saat adalah waktu yang baik. Kami memulai ini semua, jauh sebelum krisis. Krisis yang terjadi justru menjadi peruntungan tersendiri karena kami mendapatkan tenaga-tenaga ahli dari Oxford yang sangat membantu kami untuk menganalisis problematika krisis yang terjadi di Amerika sehingga kami lebih bisa mengantisipasi.
Dengan krisis, orang akan menjadi sadar bahwa masa depan akan menghasilkan banyak kekuatan ekonomi. Di situlah sekolah kami akan dilihat demikian penting.###
(redaksi@wartaekonomi.com)
Back to List